Wonogiri, mitrapolrinews.com - Warga
LDII di Wonogiri merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban pada Kamis, 29 Juni
2023. Untuk kurban tahun 2023 ini, menurut data yang dihimpun Sekretaris DPD
LDII Kabupaten Wonogiri, dari 24 Pimpinan Cabang jumlah kurban yakni 464 sapi,
664 kambing. Dari 25 kecamatan, tinggal Kecamatan Paranggupito yang belum ada
pimpinan cabangnya.Ustadz Weda Hendra Giri menyembelih hewan Kurban di Ponpes Al Barru, Bulusulur, Wonogiri (29/06/23)
“Angka ini naik dibanding tahun
sebelumnya,” ujar Sekretaris DPD LDII Kabupaten Wonogiri, Agung Susanto.
Menurut Agung, DPD LDII hanya menghimpun data jumlah kurban, bukan menghitung
nilai ekonomisnya. Untuk Tahun 2022 lalu warga LDII kabupaten Wonogiri
menyembelih 360 sapi, 414 kambing.
Meskipun DPD LDII Wonogiri tak menyebut angka, dari pantauan
harga hewan kurban di lapangan, bila harga rata-rata seekor sapi Rp20 juta,
kambing Rp2,5 juta, nilai kurban warga LDII di Kabupaten Wonogiri bisa mencapai
Rp10,67 miliar.
Kenaikan ini bagi DPD LDII juga
cukup menggembirakan, pasalnya gairah melaksanakan ibadah kurban masih sangat
tinggi, pasca wabah virus corona & PMK pada sapi tahun lalu yang
mengakibatkan perlambatan gerak ekonomi secara nasional. Lantas, bagaimana
warga mampu meningkatkan nilai kurban tersebut?
“Pertama, warga LDII sangat termotivasi dengan nilai ibadah
dari kurban. Setiap pengajian, para ulama dan juru dakwah mengingatkan sejarah
kurban, pahala, dan manfaatnya,” ujar Agung. Soal ibadah, kurban merupakan
perintah Allah dalam Surat Al-Kautsar.
Dari sisi sejarah, kurban
merupakan keikhlasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi dari Nabi Ibrahim ketika
diperintah menyembelih putranya, Nabi Ismail. Dan dari sisi pahala, seluruh
bulu pada hewan kurban – baik bulu halus dan kasar – dihitung satu pahala.
“Motivasi dari para ulama itulah
yang membuat warga LDII berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujar Agung. Frekuensi
pengajian di lingkungan LDII di tingkat Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak
Cabang (PAC), yang rata-rata tiga kali seminggu dimanfaatkan untuk menabung
kurban.
Sejak kurban tahun lalu dilaksanakan, saat pengajian dibuka
kembali, warga LDII menabung. Mereka menuliskannya pada buku tabungan kurban,
beserta nilai kurban berupa sapi atau kambing, “Otomatis melihat buku tabungan
kurban tersebut mereka termotivasi dan sebulan atau dua bulan menjelang kurban
nasehat-nasehat dari para ulama mengenai kurban digaungkan kembali,” papar
Agung.
0 Komentar